Jumat, 18 Maret 2011

puisikimia

Ku bangun di pagi hari
Tak seperti Biasanya, Terasa gelap, matahari tak bersinar lagi
kelam, sunyi, gelap, senyap
Ternyata, saya lupa bayar listrik

Tiba tiba, cayaha terang membutakan jalanku, jalan kebenaran, bukan jalan tol, jalan tol sekarang mahal
Ternyata ayah saya menyalakan lampu petromax, saya nabrak lampu, untung ga kebakar

Hariku yang dulu bersemi, kini kelam
Jam demi jam, dihabiskan dengan teror, kematian, dan kimia

Hirolisa membuat otak ku tehidrolisis, seghingga hanya ada kata "kabur" yang tersisa
Hari jum'at dan rabu, yang dulu terasa indah, damai dan asri,
Kini bagaikan hari hari menunggu bomb nuklir horishima - nagasaki dijatuhkan

Kimia, dulu adalah pejaran yang sangat menyenangkan
Kami biasanya menyebut pelajaran kimia sebagai "Pelajaran-tidur-bersama"

Kini, kimia adalah "Kiamat-tiada-akhir"

Hidup, jauh lebih berat, bagaikan berjalan diatas genting dengan bakiak
Elly, enkau sungguh sakti, mebuat hidupku yang indah ini berubah 10.000 derajat, ampunilah kami, kami kesakitan

semoga Elly memberikan jalan yang benar kepada kami semua, bukan jalan menuju Mh.Thamrin, karena saya lagi ga pengen kesana, pengenya ke Gajah mada, saya mau makan bakmi gm soalnya.
Tamat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar